Search

Mengulas Kebocoran Data Facebook

Mengulas Kebocoran Data Facebook


Sosial media Facebook masih menjadi berita yang viral baru-baru ini. Tidak hanya di Amerika Serikat (AS) yang menjadi awal  kasus penyalahgunaan data Facebook, Indonesia juga ikut gempar atas berita itu, karena tak sedikit juga pengguna Facebook di Indonesia.

Sebelumnya memang belum diketahui pasti perihal jumlah kebocoran data pengguna Facebook. Namun, rumor menyebut bahwa angka tersebut berada di kisaran 56 juta pengguna yang menjadi korban pencurian data.

Hingga Rabu (4/4) lalu, Facebook resmi mengumumkan jumlah kebocoran yang dialaminya. Tak main-main, jumlahnya melejit jauh dari rumor yang beredar sebelumnya. Totalnya ada 87 juta data pengguna yang bocor ke Cambridge Analytica (CA).

"Kami pikir informasi yang paling banyak bocor berada di wilayah AS yang kemungkinan bocor ke Cambridge Analytica," kata Facebook dalam keterangan di blog resminya.

Bahkan dari angka 87 juta itu, secara mengejutkan Indonesia ternyata berada dalam daftar yang masuk ke lubang kebocoran data. Lebih dari satu juta data pengguna Facebook di Indonesia turut bocor ke CA.


Data statistik kebocoran data Facebook di beberapa negara. (FacebookNewsRoom)

Menanggapi hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika mengaku sudah berkomunikasi dengan Facebook sejak kasus tersebut merebak.

"Saya bahkan telepon sendiri ke Facebook 10 hari yang lalu. Untuk apa? Memastikan apakah benar informasi tersebut. Kemudian meminta jaminan apakah Facebook sebagai penyelenggara sistem elektronik (PSE) sudah patuh dengan Peraturan Menteri Kominfo tahun 2016 tentang perlindungan data pribadi," jelas Rudiantara.

Menurutnya, memang ada indikasi pengguna Facebook di Indonesia terseret dalam kasus CA. "Kami sedang meminta angka pastinya," kata Rudiantara.

"Kami juga sudah mulai berkoordinasi dengan teman-teman kepolisian mengantisipasi diperlukannya penegakkan hukum," sambung pria yang akrab disapa Chief RA itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus kebocoran data yang dialami Facebook diduga dimanfaatkan oleh pihak ketiga dalam hal ini CA. CA diduga menjadi dalang atas kasus kebocoran data ini dan memanfaatkannya untuk memenangkan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS beberapa waktu lalu.

CA sendiri mengembangkan sebuah teknik untuk mendapat data Facebook dari kuis kepribadian. Tipe kuis yang memang cukup populer di Facebook ini dikerjakan perusahaan pihak ketiga, yakni Global Science Research.

Menkominfo Rudiantara (kiri) bersama perwakilan Facebook Indonesia Ruben Hattari. (RianAlfianto/JawaPos.com)
Sumber : www.jawapos.com

0 Response to "Mengulas Kebocoran Data Facebook"